Sudah pada kenal 2G/3G kan, pengguna smartphone sudah tidak asing lagi dengan tawaran dari para Operator Telekomunikasi. Dimana smartphone kalian bisa internetan dan browsing dengan kecepatan yang cukup (3G) dan terkadang ketika buka streaming video HD terkadang lemot karena bitrate nya limitasi akibat quota yang habis.
Sebelum kenalan sama 4G, bagaimana kalau refresh dulu ke teknologi leluhur 2G hingga 3G dengan komparasi speed nya.
Technology Downlink (kbps) Uplink (kbps)
2.5G GPRS 114 20
2.75G EDGE 384 60
3G UMTS 384 64
W-CDMA 2000 153
HSPA 3.6 3600 348
HSPA 7.2 7200 2000
Pre-4G HSPA 14 14400 5700
HSPA+ 56000 22000
WiMAX 6000 1000
LTE 100000 50000
4G WiMAX 2 1000000 500000
LTE Advanced 1000000 500000
grafik evolve-G
LTE di Indonesia sendiri pertama kali dikenalkan oleh Operator Internux dengan produknya BOLT 4G LTE. Yang baru-baru ini diluncurkan sebagai trial dari salah satu Operator terbesar di Indonesia yaitu XL Axiata. Jaringan XL mampu memberikan kecepatan unduh (download) data sebesar 103,98 Mbps. Baru-baru ini di Indosat sudah trial LTE juga dengan kecepatan data sebesar 150 Mbps.
Apakah LTE adalah 4G?
Jaringan 4G merupakan successor dari Jaringan telekomunikasi 3G dan 10x lebih cepat dari 3G yang hingga kini 4G sudah dalam tahap production (HSPA, HSPA+, WiMAX dan LTE).
Jadi Jaringan 4G LTE itu sendiri adalah bagian dari salah satu produk untuk standar 4G. Salah kalau ada yang bilang 4G itu LTE. Yang benar itu LTE hanya salah satu produk nya 4G.
Jaringan 4G LTE sendiri dipropose di tahun 2004 oleh NTT Docomo sebagai International Standard. Hingga pada tahun 2006 untuk pertama kali LTE diperkenalkan dengan kecepatan LTE hingga 144 Mbps oleh Ericsson ke Dunia. Disusul oleh kompetitornya Huawei dengan kecepatan 100 Mbps pada tahun 2008.
Sekarang sedang diadakan Uji Layak Operasi (ULO) di 3 Operator Telekomunikasi ter-Besar Indonesia (XL, Indosat, Telkomsel). Vendor-vendor yang terlibat dalam penyelenggaraan teknologi ini di Indonesia, salah satunya adalah Ericsson dan Huawei.
Okay, Now what?
Yang paling menarik dari LTE adalah Arsitekturnya. Arsitektur penyangga LTE dibuat dengan semua element sudah berbasis IP dan signalling menggunakan protocol Diameter. Okay great, tapi pertanyaan nya apakah teknologi sebelumnya 2G dan 3G akan ditinggalkan, abandoned? Jawabannya tentu tidak. Oleh karena itu dikembangkan arsitektur yang back-compatible seperti fallback-circuit di arsitektur LTE. Fallback Circuit Switch atau FBCS adalah metode yang memperbolehkan kita untuk melakukan panggilan telpon (voice) ketika sedang terkoneksi di jaringan LTE, jadi sederhananya bisa nelpon lah saat pakai browsing di LTE.
LTE Architecture
LTE Architecture
GSM (2G) dan UMTS (3G) dapat di akses di arsitektur LTE.
Sekilas 2G/3G Netowrk Architecture
2G/3G Architecture
2G/3G Architecture
Nah Circuit Switch di LTE akan dihilangkan, namun dalam masa transisi bagian ini masih digunakan sampai benar-benar penggunaan voice call sudah berhenti.
EPC
Evolved Packet Core adalah core network di arsitektur LTE yang memiliki beberapa Entitas yaitu:
· The MME (Mobility Management Entity)
· The HSS (Home Subscriber Server)
· The SGW (Serving Gateway)
· The PGW (Packet Data Network Gateway)
· The PCRF (Policy and Charging Rules Function) Server
MME (Mobility Management Entity)
MME ini bertugas untuk managing session subscriber dan signalling control plane. MME ini melalui interface s6a akan query ke HSS untuk mengetahui user subscription dan profile subscriber. Memanage idle location subscriber. Membuat session ke SGW dengan interface GTPv2.
HSS (Home Subscriber Server)
HSS merupakan perpaduan HLR (Home Location Register) dan AuC (Authentication Center) yang mana dipakai di teknologi 2G/3G. HLR part di HSS adalah menyimpan User Profile seperti QoS, IMSI, MSISDN dll. Sedangkan untuk AuC partnya sendiri adalah Security di mutual network terminal authentication dan mencegah adanya eavesdropping di jaringan.
The Serving GW (Serving Gateway)
SGW sendiri adalah termination point di LTE, yang berfungsi sebagai pengait jika handset berpindah dari satu eNodeB ke eNodeB yang lain.
The PDN GW (Packet Data Network Gateway)
Sama halnya dengan SGW, PGW adalah termination point packet data ke PDN (Internet). PGW sendiri bisa bertindak sebagai Policy Enforcement dimana akan menjalankan perintah dari Policy Controller.
The PCRF (Policy and Charging Rules Function) Server
PCRF ini bertindak memberikan QoS terhadap subscriber dan memberikan perintah ke PGW untuk apply rule QoS yang diberikan.
Call Flow LTE
Call Flow LTE adalah proses atau alur bagaimana Handphone dapat browsing di jaringan LTE.
4G LTE Call Flow
4G LTE Call Flow
Call Setup cuma sekali, setelah berhasil maka yang terjadi berikutnya adalah kiriman payload (data) dari handphone yang ditandai dengan warna biru.
Semua signalling protocol berdasarkan Diameter Protocol. TCP. Yap, TCP/IP dan connection-oriented.
Yah, Sekali lagi dengan evolusi ke 4G diharapkan kecepatan mobile Internet menjadi lebih baik dengan harga yang terjangkau.